Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Komunitas B2W’ Category

Baru ‘ngeh’ lagi setelah diingatkan om Tekad tentang peristiwa tanggal 22 Juni, jadi keingetan lagi kalo saya pernah nulis di blognya B2W jadul(untung belum ditutup nich blog) pas tanggal 22 Juni 2005. Waktu itu,sehabis berkampanye di jalan Jendral Sudirman – Thamrin sembari bagi-bagi flyer yang masih fotocopy-an, terbentuklah cikal bakal formatur kepengurusan B2W yaitu yang terdiri dari 3T (Toto Sugito, Tekad Adiyono, Taufik Hidayat) dan dihadiri sekitar 46 partisipan menurut catatannya om Tekad. Partisipan juga masih sedikit yang ikutan, jadinya untuk  mengingatkan para partisipan di bulan depannya untuk ikut kampanye lagi, di absen lah satu-satu sama om Tekad untuk tahu nama, no hp, kantornya, alamatnya, diatas kertas absensinya yang udah kucel lepek kena keringet om Tekad. Habis bagi-bagi flyer, transit di taman makan dekat gereja Theresia Menteng. Maknyus banget satenya. Kita datang berombongan, omset abangnya melonjak drastis laris manis hahaha …

om Toto, om Taufik, om Tekad (yang moto om siapa yah?)

Flyer pertama kampanye B2W

Mohon maap kalo repost notenya om tante, daripada gak setor note di Facebike tercinta kita ini hihihi … ini hanya kesan yang saya lihat dan rasakan saat ikut dalam kampanye B2W 22 Juni 2005 lalu.

Salam
lutfi

———————————————————————————————————————

Jakarta, 22 Juni 2005

Seorang teman partisipan B2W berbisik kepada saya, yang ikut banyak juga ya dari bulan kemarin! Katanya. Memang, melihat banyaknya partisipan baru yang ikut, harusnya kita semua ikut senang karena acara B2W bulanan yang digagas para inisiator B2W masih tetap ada yang mau menyempatkan diri untuk hadir meramaikannya.

Cuaca memang agak mendung sore harinya. Jam hampir mendekati pukul 7 malam. Agak telat dari jadwal karena harus menunggu beberapa partisipan yang akan ikut. Tetapi itu tidak menyurutkan untuk tetap JJM (Jalan-jalan Malam) di antara kemacetan kendaraan ibukota.  Tetap berkonvoi seperti biasa dalam barisan, rombongan sempat transit di Balai Kota yang sedang kendurian HUT kota Jakarta. Maunya ketemu sama Bang Yos, apa boleh buat jadinya Cuma foto-foto di depan Balai kota. Moga-moga aja para pejabat yang sempat melihat para rombongan kita bisa punya cerita untuk rapatnya nanti. Perjalanan diteruskan hingga sampai di tempat peristirahatan untuk santap sate, nasi goreng dan teman-temannya. Seperti biasa, duduk sambil mengitari lilin kecil, lalu saling memperkenalkan diri dan dilanjutkan dengan penyampaian beberapa informasi agenda kegiatan B2W selanjutnya oleh tim formatur dan tukar masukan antar para partisipan. Biasa memang acaranya, tapi itu bisa jadi luar biasa karena kita selalu dapat teman baru dalam setiap acara. Ada saja teman baru yang kepingin ikutan.  Ini bisa jadi masukan buat kita terutama para tim formatur untuk bisa membangun jaringanbagi gaung B2W itu sendiri. Bahwa acara B2W memang tetap diminati meski “biasa  aja” sampai saat ini.

Acara B2W memang biasa aja, tapi dibalik “biasa” nya itu, sesungguhnya luar biasa. Karena jika kita begitu mudahnya menemukan orang genjot sepeda di jalan raya, boleh jadi itu pertanda acara B2W tidak sia-sia. Acara B2W adalah acara berbagi, bukan sekedar kampanye lagi. Berbagi dengan bukti untuk sesuatu yang bernilai manfaat dari sebuah keindahan bersepeda bagi siapa saja. Berbagi untuk menghapus arogansi diri kepada penduduk bumi seolah bumi ini dibiarkan kotor apa adanya dan biarkan saja orang lain menikmati kotoran itu. Begitu jahatnya kita ini.

Acara B2W memang gitu-gitu aja. Tapi dibalik itu, ada sebuah keinginan dan harapan untuk perbaikan. Sekecil apapun perbaikan itu, tetap punya nilai positif bagi masa depan kita yang menghuni bumi ini. Mungkin, lupakan sejenak tentang Jakarta yang mendapat predikat kota terpolusi ketiga di dunia, krisis BBM karena cadangan minyak yang bakal habis, kemacetan disana sini sementara pertambahan kendaraan bermotor tetap naik dll. Sungguh masih sangat jauh untuk bisa merubah kota kita menjadi kota yang bebas dari masalah itu semua. Sekali lagi, butuh nafas panjang, kesabaran, dan ikhtiar bersama untuk bisa merubah itu semua karena biar bagaimanapun B2Wer juga manusia. Tapi kita tetap punya otak dan hati untuk berpikir dan berbuat untuk ke arah yang lebih baik. Dan acara B2W bulanan ini, adalah merupakan bagian dari ikhtiar kita untuk perbaikan itu sendiri. Jadi, jika kita mengatakan bahwa acara B2W itu monoton, membosankan, gitu-gitu aja, barangkali kita perlu bertanya dulu kepada para inisiator B2W dan B2Wer sebelumnya kenapa acara itu diadakan dan perlu didukung. Biar tak ada media yang meliput pun, acara tetap berjalan. Diakui maupun tidak diakui kata Tofik, yaa…tetap jalan. Tak ada paksaan dan beban bagi siapapun yang mau berpartisipasi.

B2W adalah kebutuhan sehari-hari. Sama butuhnya seperti kita ingin jalan kaki, naik angkot, mengendarai sepeda motor dan mobil menuju tempat kerja. B2W tidak lagi milik masyarakat kelas coro kata mas Sunu. B2W milik siapa saja bagi para penikmat bersepeda dan yang ingin bisa menabung rupiah dari hasil keringat B2Wnya. Lebih dari itu, B2W juga menjungkir balikan pandangan kita bahwa bersepeda cuma buat rekreasi dan olah raga saja. Padahal kendaraan sepeda bisa diberdayakan lebih dari sekedar itu meski tetap memiliki kekurangan dibanding kendaraan lain.

Pikirkan saja, bahwa B2W ternyata benar-benar bisa menghasilkan tabungan rupiah bagi kita. Di saat kita mengeluarkan rupiah untuk ongkos transport kita, dengan B2W malah justru mendapatkan rupiah. Tanpa kita perlu banyak bicara masalah polusi udara, penghematan cadangan BBM negara kita, dan Kemacetan sudah tentu akan terkena imbasnya. Biarlah niatan untuk turut serta kita dengan segala kekurangan yang ada untuk memperbaiki kota ini agar terbebas dari kemacetan dsb hanya Allah Yang Maha Tahu. Kita tahunya bagaimana menikmati asyiknya B2W (bersepeda).

Itulah kenapa acara B2W perlu didukung oleh kita semua. Semakin banyak orang B2W karena tercerahkan dari gaung B2W ini, maka kita semua akan sama-sama semakin beruntung.

Jadi, kenapa harus bosan ikut indahnya kebersamaan acara B2W teman?

Salam
lutfi
Partisipan

Read Full Post »

Beberapa hari yang lalu, meski terlambat melihat pamerannya, saya berkesempatan menyaksikan pameran fotografi yang diadakan oleh Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA). ’Carpe Diem’, nama tema pameran ini mengingatkan saya pada grup band Metallica dan Echolyn, salah satu judul lagu band metal dan progresif rock dari Amerika. Ini salah satu yang bikin saya penasaran pol. Carpe Diem itu apa sih? masuklah saya ke galerinya. Eh, baru masuk aja saya sudah dihadang dengan foto hitam putih besar yaitu foto orang sedang naik sepeda diatas genangan air. Sejenak mengamati foto itu. Satu persatu saya mengamati foto-foto human interest non sepeda lainnya sembari takjub dengan hasil-hasil jepretan para peserta workshop fotografi GFJA. Keren-keren pastinya! Rugi deh kalo yang kayak gini sampai ndak dilihat. Kenapa? soalnya gratis hihihi dan hasil-hasil fotonya juga inspiratif banget. Tob dah!!!

Nama ’Carpe Diem’ jelas bikin saya penasaran, soalnya baru tahu. Itu juga tahu sebelumnya dari si Metallica dan Echolyn hehehe. Saya cari-cari, ketemulah di Wikipedia. Ow … ow … ow … ternyata Carpe Diem ini adalah sebuah kalimat dalam bahasa latin. Arti sederhananya adalah ”Petiklah hari”. Sedangkan kalimat lengkapnya, “carpe diem, quam minimum credula postero” yang artinya “petiklah hari dan percayalah sedikit mungkin akan hari esok”. Bagaimana caranya memetik hari? haduh, berat nih artinya pikir saya, tapi kok ya menarik juga buat saya. Akhirnya, dari Wikipedia saya dapat juga maksudnya. Ternyata, bagus sekali maknanya, yaitu ”orang dianjurkan untuk hidup memanfaatkan hari ini secara lebih optimal tidak menunda sesuatu untuk hari esok, dengan begitu kita lebih dapat memanfaatkan waktu yang diberikan secara optimal”. Wow! keren banget maknanya dan bikin tambah semangat pastinya. Lah, kalo ndak semangat, ya jangan gowes. Gitu aja repot hahaha …

Makna Carpe Diem akhirnya juga mengingatkan saya akan pesan Rasulullah SAW, yaitu pergunakanlah waktu sehatmu sebelum engkau sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati. Bagi sahabat B2W muslim sekalian, untuk ulasan lengkapnya, bisa dibaca disini. Lalu, ngomongin sehat, bukankah sepeda itu kendaraan yang menyehatkan siapa saja? untuk diri sendiri, orang lain, dan juga lingkungan. Buat saya, bersepeda itu salah satu cara memanfaatkan waktu sehat untuk mendapatkan kualitas hidup sehat. Lah, kalo lagi sakit, mau ngapa-ngapain juga susah kan. Jungkirbalik nggak karu-karuan rasanya hahaha …

Selain yang menarik dari pameran ini selain temanya adalah photo theme-nya itu lho yang ’gua banget’! ada orang sedang bersepeda diatas genangan air. Fotonya juga keren angle-nya. Weeeits!!! jangan salah lihat. Itu foto dibalik tampilannya. Ini kan ndak lazim. Sang fotografer berusaha menangkap pantulan bayangan si bapak pesepedanya di atas genangan air. Tentu foto ini punya cerita. B2Wer aja juga punya cerita. Saya juga punya cerita. Ya nulis note ini ya lagi berusaha bercerita juga tho hehehe …

Fotonya aja sudah nggak lazim tampilannya tapi keren jadinya, bukankah aktifitas saya ngantor pakai sepeda juga ndak lazim tho. ‘Melawan arus’ kata teman saya. Sudah ada motor, mobil, eh malah pakai sepeda ke kantor. Alasan saya, biar ndak stres macet di jalan, hemat biaya transportasi, badan ingin sehat, dan sebaris alasan nggak lazim lainnya. Lah, sekarang lazimnya orang pakai kendaraan bermotor kan, tapi ini malah pakai sepeda. Apa nggak turun gengsi? Sergah teman saya. Hahahaha … saya ngakak ketika disergah dengan pertanyaan barusan. Apa iya, gara-gara pakai sepeda gengsi turun yah? Sudah ada hasil risetnya hubungan ”naik sepeda turun gengsi?” Kalo ada di share dong. Ini penting juga, biar kalo ada yang ngeledek, saya bisa bilang, ”naik sepeda naik gengsi” hahaha … Lah, bener tho! Coba aja, gara-gara rajin pakai sepeda penghematan juga ikut terkerek naik kan hehehe. Biaya transportasi pastinya ikutan jadi kelihatan hemat. Yang nggak kelihatan, silakan dirasa-rasa setelah aktif bersepeda (B2W) itu apa yang didapat.

Jadi, daripada ‘cape diam’, mending kita bergerak aja. Diam saat terjebak macet juga cape banget. Biar nggak cape banget, salah satunya pakai sepeda. Keluar dari zona macet menuju zona lancar. Eh, tapi bersepeda itu kan cape juga yah. Tapi cape yang bernilai sehat dan manfaat siapa yang ndak mau coba hihihi…

Wis pokoknya, ndak usah rumit-rumit mikir, join aja bersama komunitas bike to Work yang sedang terus bergerak untuk perbaikan, untuk memanfaatkan waktu sehat kita sebelum datang waktu sakit kita. Memanfaatkan waktu hidup kita sebelum datang waktu mati kita. Bike to Work emang progresipoool dah!!!!

Carpe Diem, hayuk bersepeda mengisi hari aktifitas kita, om tante:)

Salam,
lutfi

* foto: dokumentasi pribadi

 

Read Full Post »

Ghostbike Monument

Ghostbike Monument

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, tidak kurang dari 12 orang pesepeda di seluruh nusantara wafat dalam kecelakaan jalan raya. Menjadi tragis di saat para pesepeda tersebut dengan berbagai alasan melakukan kegiatan sepeda harus berakhir hidupnya akibat kecerobohan dan kelalaian pengemudi kendaraan bermotor.

Sabtu, 12 Juni 2010 lalu menjadi salah satu hari kelabu bagi keluarga besar pesepeda Indonesia. Salah satu rekan pesepeda dari Rocketer’s (Rombongan Kereta Bersepeda dari Tangerang Selatan), Adi “Adara” Nagara (27 th) atau kerap dipanggil Aga, tewas saat bersepeda bersama anggota Rocketer’s lainnya di Jl. Raya Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Aga tewas akibat kelalaian sopir truk yang mencoba mendahului dua truk lain (dari perusahaan yang sama) sehingga menghabiskan badan jalan. Meskipun saat itu korban dan rekan-rekannya berada di jalur paling kiri serta menggunakan peralatan keamanan bersepeda lengkap, tapi akibat kelalaian pengguna jalan lain yang mengakibatkan kerasnya tabrakan, nyawa korban tak terselamatkan lagi.

Berkaca dari kasus tersebut, dan juga kasus-kasus kecelakaan jalan raya yang melibatkan para pesepeda lain sebelumnya, komunitas-komunitas sepeda di seluruh Indonesia akan melakukan seremonial untuk memperingati para pesepeda yang menjadi korban kendaraan bermotor tersebut. Di Jakarta seremonial ini akan dilakukan dalam bentuk “Bersepeda dalam Sunyi” atau Ride of Silence’, penyalaan 1000 Lilin di Bundaran Hotel Indonesia, dan kemudian dilanjutkan dengan acara peresmian monumen Ghostbike di Taman Ayodya, Kebayoran Baru. Adapun cara tersebut akan diselenggarakan pada:

Hari : Jumat, 18 Juni 2010

Waktu/Tempat/Acara :

  • 18.30-19.00  ~   Berkumpul di Bundaran HI
  • 19.00-19.30  ~  1000 lilin dalam hening & penyebaran flyers
  • 19.30-20.00  ~  Ride of Silence menuju Taman Ayodya
  • 20.00-20.30  ~  Meresmikan Ghostbike
  • 20.30-selesai~  Diskusi terbuka dengan perwakilan instansi pemerintah (Dept. Perhubungan & Polri)

Dress Code : Atasan putih dengan pita hitam di lengan kanan

Ride of Silence (http://www.rideofsilence.org/) adalah konvoy bersepeda dalam kesunyian untuk memperingati para pesepeda yang tewas oleh kendaraan bermotor, mengkampanyekan pentingnya berbagi jalan, serta memperjuangkan hak-hak pengguna sepeda. Pesepeda di sekitar 25 negara telah melakukan ‘Ride of Silence’ sejak tahun 2006.

Ghostbike’ (http://www.ghostbikes.org/) adalah monumen bagi para pesepeda yang tewas karena kecelakaan di jalan sekaligus juga merupakan monumen perjuangan bagi hak-hak pesepeda di jalan. Lebih dari 20 negara di seluruh dunia memajang ribuan ‘ghostbike’ berupa sepeda lengkap yang seluruhnya dicat warna putih di lokasi tempat terjadinya kecelakaan yang menewaskan para pesepeda tersebut. Namun karena satu dan lain hal, di Indonesia monumen tersebut akan diletakkan pada lokasi di mana lebih banyak masyarakat dapat melihatnya. Sepeda putih tersebut akan dilengkapi dengan plat berisi nama-nama para pesepeda di Indonesia yang tewas akibat kecelakaan di jalan.

Di kutip dari: http://b2w-indonesia.or.id/news/read/ride_of_silence_ghostbike

Foto: http://farm1.static.flickr.com/3/3328093_50e5a422d4.jpg

Read Full Post »

Inna lillahi wa inna ilaihi ro’jiun

Pertama, saya turut berduka cita untuk om Adi Nagara (Dara), seorang B2Wer dari Rocketers (Rombongan Kereta Tangerang Selatan) yang mengalami kecelakaan tertabrak kendaraan truk yang dikendarai sopir ugal-ugalan di kawasan Gunung Sindur, Bogor Jawa Barat saat sedang bersepeda bersama rombongan Rocketers. Beritanya disini

Ayolah! perilaku ugal-ugalan berkendara apapun jangan dipelihara di dalam diri kita. Untuk Apa? Buat Anda mungkin tidak masalah, mengasikkan karena bisa ngebut seenaknya, tapi bagi pengendara lain akan jadi masalah.

Berbagi jalan, berbagi kesantunan di jalan, bukankah itu malah membahagiakan satu sama lain jika dilakukan dengan ketulusan hati?

Ini salah satu contohnya.

Pagi ini, pelajaran berbagi saya dapatkan dari seorang bapak petugas pengangkut sampah yang membawa gerobak sampahnya yang sedemikian besar dan berat itu. Raut wajah yang ‘keras’, baju yang sudah dekil, serta bawaan sampah yang menggunung di gerobaknya, tidak serta merta menjadikan si bapak ‘keras’ alias ugal-ugalan cara membawa gerobaknya saat itu.

Saat melihat saya sembari menuntun sepeda yang akan menyebrang jalan dan memotong jalurnya, si bapak langsung memperlambat laju gerobaknya dengan ‘rem’ kakinya sembari memiringkan badan ke belakang dan sepertinya mempersilakan saya untuk menyebrang. Kami pun saling bertatapan sejenak. Spontan, beliau memberi senyuman kepada saya. Saya pun membalas senyuman beliau. Menyenangkan sekali.

Tak lama, saya persilakan saja si bapak melewati saya duluan. Sembari mendorong gerobaknya lagi dengan badan condong ke depan, saya mendengar beliau berujar, “sehat ya mas!”. Subhanallah! kalimat yang berkesan buat saya.

Mudah-mudahan itu bernilai doa juga buat kesehatan diri saya. Demikian juga doa untuk kesehatan si bapak tadi yang bergelut dengan sampah.

Kamipun berpisah sembari berbalas senyuman dalam hiruk pikuk deru kendaraan bermotor yang sedang padat-padatnya karena ini hari kerja.

Semangat berbagi intinya. Berbagi jalan, berbagi senyuman, berbagi rejeki, berbagi kebaikan apa saja dan dimana saja, semua orang juga punya kesempatan bisa. Mudah-mudahan bersepeda ke tempat kerja atau aktifitas lainnya, merupakan salah satu cara berbagi juga. Berbagi sehat, berbagi sikap peduli, berbagi cara hemat BBM, berbagi solusi terhadap
masalah kemacetan dan polusi, dan berbagi lainnya.

Berlebihankah? rasanya nggak. Bagi rekan muslim, bukankah kita juga mengenal sifat Allah SWT yaitu Maha Pengasih (Ar Rahman) dan Maha Penyayang (Ar Rahiim) juga? Tuhan saja demikian, berbagi kasih dan sayang kepada hambaNya. Mosok kita yang cuma hamba ciptaanNya ogah berbagi kepada sesama. Khusus di jalan, ayolah kita berbagi jalan (Share the Road, jek!) dengan pengguna jalan lain.

Setuju dengan tagline di header Facebike B2W: “Safety First. Share the Road

Stop ugal-ugalan berkendara!
Apapun kendaraannya!

Salam,
lutfi

* Nulis tentang Spirit sambil nguping ‘The Spirit of Radio-nya Rush. Yeaaah!!! Semangatzzz!

————————————

Kisah-kisah berbagi jalan lainnya:
* https://sepedalutfi.wordpress.com/2009/02/27/terima-kasih-pak-sudah-memberi-jalan/

* https://sepedalutfi.wordpress.com/2010/03/12/lagi-pengendara-mobil-memberi-jalan/

Read Full Post »

Selamat Datang Kelap Kelipers!

Kelap Kelip adalah salah satu acara rutin bulanan yang digagas oleh Komunitas Bike to Work. Acara ini sudah masuk bulan ke-4. Khabarnya, akan terus berlanjut di bulan-bulan depan berikutnya. Jadi, jangan sampai ketinggalan infonya.

Kenapa dinamakan kelap Kelip? karena acaranya ini diadakan malam hari dan pastinya rame dengan lampu sepeda yang kelap kelip. Seperti indahnya kelap kelip kunang-kunang. Di Jakarta, apa ada yang tahu dimana bisa lihat kunang-kunang beneran? mungkin mereka juga segan kali terbang ke Jakarta.  Kalah dengan gemerlapnya Jakarta yah hihi…

Juma’at kemarin (16 April 2010), saya ikutan acara ini ceritanya. Partisipan yang hadir sekitar 300-an B2Wer dari mana-mana. Ada yang berombongan datangnya, ada juga yang lone rider kayak saya. Seru. Sepanjang jalur yang saya lewati juga macet banget. Untungnya, saya sudah terbiasa dan berdamai dengan macet-macetan. Jadi lebih asik dan menantang aja bersepedanya hehe… Daripada dibikin stres, kan mending kita gowes. Iyo tho, le?

Partisipan!

Meeting point acara ini bertempat di Carrefour Cawang dan dikoordinir oleh rekan-rekan B2W Rombongan Bekasi (Robek). Kemasan acaranya juga seru. Dari snack n’ softdrink gratis, bagi-bagi doorprize, hadirnya tamu spesial Rahma & Yunara pasangan tuna rungu yang bersepeda keliling Indonesia, sampai nonton gratis ANU band (musisi lokal nuansa global khas B2W Robek:)) yang membawakan lagu ‘Crazy Little Thing Called Love’nya Queen dan lagu khas B2W Robek rasa ‘Bento’nya Iwan Fals & SWAMI. Keren pol! Khabar bocorannya mereka mau bawain’ YYZ’ nya Rush. Berhubung nggak ada drummernya, jadi batal hahaha. *Alesan mode on*

Aksi panggung ANU Band (om Apip dkk). Kincringan nggak ketinggalan!

Senang pasti dong. Momen ini saya manfaatkan juga untuk reunian dengan teman-teman yang sudah lama nggak ketemu. Salah satunya tante Tyas (Pondok Gede – Kuningan), om Iman (Bogor – Kuningan), mas Susilo (Gatsu – Tebet), om Pri (Cibubur – Sudirman), om Jo (Pondok Kelapa – Sudirman), om Aziz (Bekasi – ?), om Iyunk (Pondok Gede – Sunter), om Iman ‘Blacken’ (Bekasi – ?), om Romi (Pancoran – Sudirman). Senangnya lagi, tambah kenalan baru lagi dengan teman-teman B2W Robek (om Kholid, om Anto, om Aris, Tante Rolla Eva, om Detanto & om Apip sang bassist & vocalist ANU Band).

Bisa reunian, tambah teman baru, dapat free snack n’ softdrink, pulang hati senang hehehe…

Jam 22.00 saya sampai rumah. Istri dan si kecil sudah tidur ternyata. Alhamdulillah, selamat sampai di rumah dan bisa berkumpul kembali…

Salam,
lutfi

Read Full Post »

Older Posts »