Makan pun harus antri. Ini bukan sekedar antri menghangatkan makanan, tapi ini juga latihan sabar bagaimana teman-teman di kantor membiasakan diri antri sebelum menghangatkan makan siangnya. Perut memang sudah lapar karena waktunya makan siang. Tapi, tetap harus antri. Tidak saling srobot meski ini menyangkut urusan perut yang mulai lapar.
Bayangkan, kalau satu teman memanaskan makanan selama 1 menit misalnya, berarti yang paling belakang setidaknya harus menunggu 8 menit lagi. Melatih sabar untuk 8 menit ke depan untuk urusan perut memang tidak gampang, karena menunggu itu tidak semua orang mau dan bisa. Nyatanya, yang belakang bisa juga dan mau menunggu hihihi …
Minggu kemarin, saat sedang beberes buku-buku sekolah anak perempuan saya yang masih kelas 2 SD, saya mendapat pelajaran menarik dari gambar anak saya untuk tugas sekolahnya, dia menggambar sebuah barisan itik yang lucu, dan lucunya sang itik yang di depannya berkata kepada para itik di belakangnya, “antri dong” kata sang itik hehehe. Apa iya, itik bisa mengerti bahasa antri dan sabar yah? entahlah. Kenapa harus itik? Mungkin bisa ditanyakan ke itiknya saja. Kita jadi bisa belajar pada sang itik nantinya:D
Bagaimana dengan latihan sabar pada 60 detik ke depan atau lebih yang ditunjukkan dari digital timer yang menggantung di tiang lampu lalin, saat kita menunggu lamjau (lampu hijau) menyala di perempatan jalan?. Tentunya sedikit bersabar menunggu sampai lamjau menyala, barulah kita bergerak bersama. Tidak nyelonong seenak kita. Apalagi kalau remnya blong. Bisa-bisa nyawa tidak tertolong.
Semua juga ingin sampai di tempat tujuan. Masalahnya, kalau semua tidak mau sabar menunggu lamjau menyala, apa tidak kacau balau di perempatan jalan. Macet di tengah-tengah, karena semua mau saling mendahului, tidak melihat mana yang harus jalan dulu mana yang harus berhenti dulu, dan mana yang harus memberi jalan dulu.
Timer sudah berbunyi di microwave, saatnya giliran saya menghangatkan makanan. Selamat makan siang, om tante:D!
Salam,
lutfi
Foto ilustrasi: Di dalam pantry kantor saya
Read Full Post »